Selasa, 10 Maret 2015

Pengertian Diskusi dan cara berdiskusi yang baik



A.    Pengertian Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. Sehingga dapat disimpulkan, diskusi adalah proses interaksi dan bertukar pikiran yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang membahas suatu topik permasalahan untuk mencari solusi sehingga menghasilkan kesepakatan bersama.
B.     Jenis-jenis Diskusi
1.      Diskusi Meja Bundar
Jika jumlah diskusi tidak terlalu banyak (5 – 10 orang)
2.      Diskusi Kelompok
Jika peserta banyak dan yang didiskusikan bermacam-macam, diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang ketua (kelompok). Demikian juga, diskusi antar kelompok dipimpin oleh seorang ketua.
3.      Diskusi Panel
Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang di hadapan sekelompok pendengar mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya. Diskusi dipimpin oleh seorang moderator.
4.      Seminar
Seminar merupakanpertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.
5.      Konferensi
Konferensi sebagai suatu bentuk diskusi kadang-kadang mengacu kepada diskusi untuk pengambilan tindakan. Konferensi berusaha membuat suatu keputusan yang akan diikuti dengan tindakan berdasarkan keputusan itu.
6.      Lokakarya
Lokakarya merupakan pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta dengan menggunakan berbagai jenis metode pertemuan.
7.      Rapat Kerja
Rapat kerja adalah suatu pertemuan wakil-wakil eselon suatu badan/instansi untuk membahas suatu masalah sesuai dengan tugas/fungsi badan/instansi yang bersangkutan untuk mendapatkan keputusan mengenai masalah yang sedang dihadapi.
8.      Simposium
Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah.
9.      Kolokium
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan makalah.
10.  Debat
Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan makalah.
11.  Fishbowl
Panitia menyediakan kursi dalam bentuk setengah lingkaran. Ketua duduk pada kursi yang di tengah menghadap kepada pendengar. Kursi-kursi di sebelah ketua diduduki oleh para ahli dan yang di sebelah kanan kosong. Setelah ketua memberi penjelasan, mereka yang ingin bertanya maju dan duduk pada kursi kosong dan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab oleh para ahli. Para penanya bergantian maju dan menduduki kursi yang kosong.
12.  Brainstroming
Dalam metode ini, suatu persoalan diajukan dan peserta diminta mengemukakan saran secara cepat dan spontan. Semua dicatat di papan tulis atau pada kertas. Pada dasarnya, semua masukan diterima. Kemudian, seluruh kelompok mengevaluasi masukan-masukan tersebut.
13.  Bull Session
Diskusi ini bersifat informal. Pada umumnya, diskusi tipe ini tidak dipimpin dan mungkin efektif untuk digunakan pada waktu senggang.
C.    Komponen-komponen Diskusi
1.      Moderator
Seorang moderator harus memberikan arah yang jelas dan selalu mendorong peserta diskusi agar selalu bergerak maju. Jika terjadi kelambanan, ia harus mampu melancarkan kembali jalannya diskusi. Juga, jika pembicaraan menyimpang dari garis yang telah ditentukan, ketua harus mampu meluruskan kembali.
2.      Notulis
Notulis adalah seorang sekretaris dalam diskusi, tugasnya menulis hal-hal yang
pokok dalam setiap pembicaraan.
3.      Pembicara
Tugasnya adalah menjelaskan makalah dengan penekanan pada hal-hal yang dianggap penting.
4.      Peserta
Peserta adalah orang-orang yang mengikuti diskusi, yang tugasnya mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan jalan mencari keterangan.
D.    Alur Berdiskusi Secara Umum
1.      Fase Persiapan
·         Mempelajari subjek yang akan didiskusikan
·         Membagi peserta menjadi kelompok
·         Menentukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi
·         Mengidentifikasi hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta
·         Menunjukkan dan mengarahkan dengan jelas masalah yang dipecahkan
·         Menyiapkan dan membagikan bahan kepada peserta
·         Mengembangkan agenda yang mencakup semua poin yang dbutuhkan dalam pemecahan masalah
·         Mengatur ruangan dan tempat duduk, papan tulis, dan alat-alat yang adkan digunakan
2.      Fase Pelaksanaan
a.       Pembukaan diskusi
·         Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan
·         Mengeluarkan sebuah pendapat atau pertanyaan yang sifatnya dapat merangsang pikiran peserta
·         Senantiasa memberikan pertanyaan-pertanyaan pada poin-poin yang penting yang berhubungan dengan masalah
·         Memberikan ilustrasi dan demonstrasi yang dapat menarik perhatian
b.      Pemeliharaan diskusi
·         Menjaga peserta agar tidak keluar dari subyek.
·         Membuat pertanyaan yang menghendaki atau menuntut jawaban dari peserta.
·         Hindarkan pemunculan topic baru.
·         Membuat ringkasan terhdap bantuan pikiran peserta.
·         Siap-siap dengan komentar atau pertanyan untuk mengarahkan kembali jika diskusi itu menuju jalan buntu.
c.       Penutup diskusi
E.     Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Diskusi
·         Harus berlangsung pada suasana yang terbuka artinya semua pihak yang terlibat siap menerima dan member informasi kepada siapapun.
·         Tiap peserta harus berpartisipasi penuh artinya tiap peserta mengambil bagian dalam proses diskusi masing-masing menjadi pendengar yang baik dan pembicara yang baik.
·         Selalu ada bimbingan dan kontrol artinya ketua senantiasa mengadakan bimbingan dan kontrol agar diskusi tetap berjalan pada arah dan relnya.
·         Perdebatan harus didasarkan pada argumentasi kontra argumentasi bukan emosi kontra emosi artinya diskusi yang mencari jalan penyelesaian.
·         Pengajuan pertanyaan harus jelas dan singkat dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
·         Tidak adanya pemborong atau monopoli, diskusi yang baik adalah diskusi yang berlangsung dalam suasana demokratis semua pihak mempunyai hak yang sama.
·         Selalu ada kesimpulan yang disepakati dan sesuai dengan kenyataan.
·         Hand Phone harus disilent-kan


0 komentar:

Posting Komentar